Monday, September 28, 2009

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430H

Dengan ini, izinkan kami AMAS FARM mengucapkan :

Taqobbalallahu Minna Waminkum, Shiyamana Washiyamakum, Kullu waantum bikhoir.

Semoga kita bisa selalu istiqomah dalam menjaga sifat keshalehan kita yang sudah kita tunjukan di Ramadhan kemarin. Amiien.

Wassalam.

AMAS FARM

Tuesday, August 25, 2009

Optimis dan positive thinking

Kadang-kadang lintasan pikiran tiba-tiba datang, dan pikiran seperti ini akhir-akhir ini sering datang menyambangi alam lamunan saya. Ragu-ragu terus menderu, mengganggu kalbu, menciptakan ketakutan dan kekhawatiran, takut nanti begini, khawatir kalau besok begitu.

Keputusan untuk terjun ke dunia broiler, yang sudah menghabiskan investasi yang tidak sedikit, inilah yang kadang-kadang datang mengganggu pikiran. Apakah keputusan yang diambil tersebut sudah betul, jangan-jangan salah ambil keputusan, takutnya ternyata setelah di masa depan saya menyesali keputusan masa lalu (sekarang) untuk terjun ke dunia ternak broiler. Rasa penyesalan tersebut nanti tentu saja hadir karena saya telah gagal di usaha broiler ini.

Namun, beberapa hari lalu seolah-olah saya seperti disentil, ada kenalan di FaceBook, yang menceritakan pengalamannya ketika mengontrol kandang-kandang ayam di Bogor. Kebetulan dia adalah TS di sebuah Farm. Ketika berkunjung ke salah satu kandang, kebetulan yang punya katanya seorang alim, nah orang alim ini mengatakan sebaiknya kita tetap optimis dan berbaik sangka dengan yang kita hadapi, juga dalam menekuni ternak broiler ini, karena Allah SWT itu sesuai dengan persangkaan hambu-Ku (Inni ‘inda dzonni ‘abdi bii..), demikian sang alim mengutip Hadits.

Hadits tersebut membuat rasa optimisme saya bangkit lagi, dan tentu saja tetap harus terus ber positif thinking. Dan baru tadi saya baca sebuah artikel kebetulan isinya mengenai The Power of Positive Thinking, isinya mengatakan bahwa ada sebuah penelitian yang membuktikan betapa dahsyatnya kekuatan fikiran. Ia berfikir 60.000 fikiran setiap hari, suka tidak suka, mau tidak mau, kita kontrol atau tidak, ia tetap berfikir. Baik fikiran itu positif maupun negative. Yang menarik adalah, setiap fikiran itu adalah DO’A. Kenapa? Karena ketika kita akal kita berfokus pada sesuatu, maka dia sedang menciptakan realitas yang akan mewujud dalam dunia nyata.

Di banyak buku Barat yang membahas tentang kekayaan, seluruhnya mengerucut pada kenyataan bahwa rahasia kekayaan adalah menguasai kekuatan fikiran. Pun yang membedakan seorang kaya dengan yang miskin adalah mindsetnya, sebuah cara memandang kehidupannya.

Ketika kita menyangka realitas kita adalah miskin, maka miskinlah kita. Ketika kita menyangka hutang kita banyak, banyaklah hutang kita. Ketika kita menyangka Allah tidak adil, ketidakadilan-lah yang akan menghampiri kita. Ketika kita menyangka rizqi Allah terbatas, sedikit-lah rizqi kita… Lalu siapa yang berperan dalam tugas “menyangka”? akal-lah yang melakukan tugas itu.

Jadi mulai sekarang saya harus optimis, dan menghilangkan segala macam lintasan pikiran-pikiran yang menggangu kita dan membuat kita terbelenggu yang bisa membuat kita terpaku dan termangu sehingga ujung-ujungnya membuat aktivitas kita terganggu. Ibarat kata terlanjur basah ya sudah mandi sekalian, layar sudah terlanjur dikambangkan, jadi tinggal mengayuh dan menahkodai kapal yang namanya AMAS FARM.

Ya Allah yang Maha Berkehendak, jadikan lah Amas farm dikemudian hari menjadi usaha yang berkembang, menjadi salah satu pintu rizqi-MU, sehingga dengan berkembangnya AMAS FARM ini bisa menjadi manfaat bagi orang-orang sekitarnya.

Tuesday, August 11, 2009

Daur Ulang Kotoran Ternak Menjadi Pakan

Untuk mensiasati tingginya harga pakan, dibawah ini ada artikel dari Deptan berisi mengenai daur ulang kotoran ternak menjadi pakan ternak, nggak ada salahnya untuk mencoba trik-trik dibawah ini. Dibawah ini ada EM4 dan Molase yang menjadi salah dua bahan untuk mendaur ulang, EM4 itu campuran mikroorganisme yang menguntungkan atau bakteri baik, sementara Molase adalah diperoleh dari tetes tebu/sisa produksi gula pasir, atau bisa juga diganti dengan cairan gula pasir itu sendiri. EM4 bisa diperoleh di toko-toko pertanian.

Bahan-bahan yang diperlukan :
  1. Kotoran kambing : 20%
  2. Kotoran ayam : 20%
  3. Bekatul : 30%
  4. Tepung ikan lokal : 10%
  5. Bungkil kedelai : 10%
  6. Tepung jagung : 10%
  7. Cairan EM4 : 200 cc
  8. Molase : 200 cc
  9. Air : 2 liter
Proses Pembuatan :
  1. Kotoran ayam, kotoran kambing, bekatul dicampur secara merata.;
  2. Larutkan Cairan EM4 dan molase dalam 2 liter air, kemudian campur secara merata dengan adonan no.1;
  3. Adonan tersebut kemudian dimasukkan dalam karung goni untuk proses fermentasi selama 24 jam;
  4. Setelah diperam kemudian dibuka dan diangin-anginkan sampai kering betul.
  5. Bungkil kedelai, tepung jagung dan tepung ikan dicampur secara merata, kemudian ditambahkan secara merata dalam adonan yang sudah terfermentasi.
Campuran tersebut diatas siap diberikan pada ternak ayam, itik atau yang sejenisnya (dalam bentuk tepung), jika pakan yang berupa tepung tersebut diinginkan untuk dibuat butiran (granul) perlu ditambahkan tepung kanji yang diencerkan untuk mencampurnya, baru kemudian adonan tersebut dimasukkan dalam alat cetak, kemudian dijemur.

Selain tips diatas, dibawah ini juga ada tips daur ulang kotoran ternak, diperoleh dari EM4Indonesia :
Pakan daur ulang dapat dilakukan pada peternakan ayam petelur, cara ini sangat membantu peternak pada saat harga telur menurun dan harga pakan naik. Pembuatanya cukup sederhana. Kotoran ayam dijemur kering, digiling dan dicampur dengan dedak, disiram dengan EM dan molase lalu difermentasikan dalam keadaan anaerob. Fermentasi hanya diperlukan 24 jam dan pakan daur ulang ini dicampur dengan konsentrat lagi pada saat pemberian. Biaya dapat ditekan sampai dengan 28 % dengan kesehatan dan produktifitas seperti semula.

Friday, July 31, 2009

Mendulang Rupiah Dari Usaha Sampingan Beternak Unggas

Tidak banyak peternak yang mengetahui bahwa unggas bukan hanya dapat menghasilkan keuntungan dari produksi daging dan telur semata. Cukup banyak peluang yang berpotensi untuk menghasilkan keuntungan tambahan, yang seringkali diabaikan karena dianggap kecil hasilnya. Dari penelitian kami, dengan memaksimalkan potensi tambahan ini bukan saja dapat memberikan keuntungan finansial yang tidak sedikit, namun juga dapat memberikan keuntungan lain berupa perbaikan sanitasi, mengurangi terjangkitnya penyakit serta dapat mengurangi biaya-biaya pemeliharaan. Jika pemeliharaan unggas ini dilakukan dengan manajemen baru yang terintegrasi, akan sangat membantu perekonomian masyarakat di saat-saat sulit ini. Berikut ini adalah sistem pemeliharaan terpadu untuk menghasilkan keuntungan berlipat :


Potensi usaha : Penjualan pupuk kandang.
Pemeliharaan unggas misal ayam pedaging atau petelur ) secara reguler namun dengan penggunaan bakteri fermentasi semacam EM-4 yang disemprotkan ke kotoran dan semua area kandang termasuk ayamnya sendiri. Hindari penggunaan antibiotik, karena antibiotik tidak hanya membunuh bakteri jahat, tetapi juga dapat membunuh bakteri baik. Kotoran yang terfermentasi akan berubah menjadi lebih kering dan remah (seperti pasir ) dan merupakan pupuk yang berkualitas tinggi. Proses fermentasi menghasilkan panas yang dapat mematikan beberapa bakteri dan virus yang merugikan. Dampaknya adalah area kandang akan lebih bersih, sehat dan dapat memacu produksi unggas setinggi mungkin.


Potensi usaha : Penjualan ulat kandang sebagai pakan burung berkicau.

Seringkali dalam kotoran yang telah terfermentasi akan muncul ulat kandang dalam jumlah yang cukup banyak. Perlu diketahui, ulat kandang dikenal sebagai pakan burung yang baik dan berharga cukup mahal di pasar ( lebih mahal daripada ulat hongkong ). Jika perlu kita dapat membeli ulat kandang yang digunakan sebagai bibit dan membiakkannya secara tersendiri menggunakan kotoran ayam sebagai medianya dan ditambah sisa makanan / sayur. Ulat kandang ini dapat juga diberikan sebagai pakan tambahan untuk ayam yang dapat memberikan tambahan protein yang cukup tinggi sehingga dapat mengurangi prosentase pakan komsentrat yang mahal, sehingga dapat menurunkan biaya pakan.


Potensi usaha : Penjualan pupuk bokashi.

Bekas kotoran yang telah terfermentasi dengan baik atau bekas media ulat kandang dapat digunakan sebagai pupuk bokashi yang berkualitas tinggi.


Potensi usaha : Penjualan cacing tanah dan pupuk kascing.

Kotoran yang telah terfermentasi dapat juga digunakan sebagai media pembiakan cacing tanah jenis lumbricus yang berharga ratusan ribu rupiah per kilogramnya. Bekas media pemeliharaan cacing (kascing) terkenal sebagai pupuk berkualitas tinggi. Cacing tanah yang berprotein tinggi ini juga dapat digunakan sebagai pakan tambahan untuk ayam.

Potensi usaha : Penjualan ikan.

Hasil sampingan berupa pupuk kandang, ulat kandang, atau cacing juga sangat berguna untuk beternak ikan (lele, gurami, dll). Pupuk kandang dapat digunakan sebagai dasar kolam dengan maksud untuk memupuk dasar kolam dan memacu pertumbuhan ganggang sebagai makanan ikan, sedangkan ulat kandang dan cacing dapat digunakan juga sebagai pakan tambahan untuk ikan.


Potensi usaha : Penjualan tanaman hias atau sayuran organik.

Pupuk kandang juga dapat dimanfaatkan sendiri untuk sarana bertanam sayuran organik atau tanaman hias dengan sistem vertikultur (penanaman sistem vertikal) yang sangat menghemat lahan dan dapat dilakukan di halaman rumah.


Jadi, janganlah takut untuk beternak ayam (lagi), karena dengan manajemen yang baik, beternak ayam tidak membutuhkan biaya besar, namun hasilnya cukup signifikan untuk menambah nafkah keluarga. Dengan menggunakan konsep beternak yang baik, yang tujuannya untuk meningkatkan kesehatan ayam, memperbaiki sanitasi dan kebersihan sekitar kandang, yakinlah tidak ada penyakit (tidak juga flu burung ) yang dapat berkembang biak.

Tuesday, July 28, 2009

Intermezzo: Kisah 100 Ekor ayam


Pada suatu hari ada seorang pedagang kaya yang inginmengadakan hajatan untuk putranya. Untuk keperluan ituia datang ke seorang bandar ayam dan memesan 100 ekor ayam.
Pedagang kaya : "Saya ingin memesan 100 ekor ayam untuk besok, ini alamat saya (seraya memberikan kartu namanya)."
Bandar ayam : "Baik tuan, akan saya suruh anak buah saya untuk mengantarkan ke rumah tuan."

Sepulangnya si pedagang kaya, bandar ayam tersebut langsung memanggil seorang anak buahnya yang bernama Joni dan memberikan instruksi...

Bandar ayam : "Joni, tolong antarkan 100 ekor ayam besok ke alamat ini (sambil memberikan kartu nama si
pedagang kaya)."
Joni : "Nganterin ayam-ayam? Beres Tuan !"

Besoknya dengan mengendarai sepeda motor si Joni pergi mengantarkan 100 ekor ayam tersebut. 50 ekor diletakkan di sebelah kanan dan sisanya 50 ekor lagi diletakkan di sebelah kiri. Akan tetapi malangnya, di tengah perjalanan dia terjatuh dari sepeda motornya..., ayam-ayam yang dia bawa langsung lepas dan pada lari berhamburan.

Orang-orang ramai berdatangan untuk mengetahui keadaan si Joni. Tetapi si Joni malah tertawa terbahak-bahak.Seseorang diantara orang-orang yang datang bertanya, mungkin ia merasa khawatir karena melihat si Joni yang tertawa-tawa...

Orang yg datang : "Mas, mas nggak apa-apa kan... ? Kepalanya nggak sakit kan ?"
Joni : "Ha... ha... ha... !"
Orang yang datang : "Mas, kenapa mas ?"
Joni : "Ha... ha... ha..., dasar ayam-ayam goblok, mau kemana elu pada (sambil menunjuk ke arah ayam-ayam yang berlari) ..alamatnya kan ada di gue... Hua.. ha.. ha.. ha....."

Friday, June 26, 2009

Periode 2 baru saja dimulai


Keciak..keciak…keciak…bunyi itu kembali hadir di kandang AMAS. Anak ayam yang lari kesana kemari, banyak juga yang bergerombol di tiap pojokan saling berhimpit-himpitan, suasana seperti ini kembali terilhat di kandang AMAS. Yah periode kedua AMAS Farm baru saja dimulai. DOC masuk tanggal 23 Juni kemarin, dengan jumlah 3000 ekor.

DOC diorder dari Cibadak Indah Sari Farm (CISF), tapi bukan yang Super Jumbo nya, ini level dibawah grade Super Jumbo. Dipasaran sih untuk grade ini dikenal dengan jenis BM, kami nggak tahu kepanjangan dari apa BM itu. Grade DOC sendiri berdasarkan informasi yang kami peroleh dari supplier DOC nya maupun PS langganan kami ada 4, yaitu :

1. Super
2. BM
3. Polos
4. Limbah

Urutan diatas berdasarkan kualitas, tentu saja semakin baik kualitasnya semakin mahal. Untuk DOC yang kami order untuk periode kedua ini grade BM harganya Rp. 3.550,- / ekor. Jadi hitung sendiri berapa biaya untuk beli 3000 ekor. Sementara itu untuk level paling atas kelas Super berdasarkan informasi langsung dari CISF harganya Rp. 3.950,-/ekor.

Tadinya kami mau order yang kelas Polos aja karena harganya relative murah yaitu berkisar Rp. 2.500 – Rp. 2.600 / ekor, hanya saja stocknya tidak ada, paling besar stocknya sebanyak 1300 ekor, sementara kami butuh 3000 ekor. Akhirnya dengan bismillah kami beranikan aja order 3000 ekor untuk kelas BM, yang stocknya berlimpah. Walaupun sampai saat ini masih ada perasaan khawatir, takut-takut pas panen ternyata itung-itungannya rugi karena biaya produksi membengkak dengan pembelian DOC yang lebih mahal, mudah-mudahan tidak terjadi, amien.

Sekarang control suhu benar-benar diperhatikan, kami baru saja membeli thermo hygro untuk memantau suhu agar terjaga stabil. Thermohygro kami beli di Harco Glodok lantai 3, gambarnya seperti dibawah ini.
Di Harco Glodko lantai 3 banyak toko yang memang mengkhususkan diri menjual alat-alat kesehatan dan laboratorium.

Suhu siang hari di kandang paling tinggi ternyata bisa sampai 34C, sementara malam sampai pagi mencapai 28C. Makanya kemarin kami tambahkan 1 drum pembakar lagi untuk menghangatkan kandang dimalam hari, sementara kalau siang tirai-tirai dibuka, untuk mendinginkan kandang.

Selain suhu, ventilasi kandang juga diperbaiki, sepanjang kandang bagian atas selebar 50cm bilah bambunya yang vertical dibuka dan diganti dengan bilah bamboo horizontal. Dengan bentuk seperti ini, udara bias lebih leluasa keluar masuk. Bagian bawah juga kami lebarkan lubang-lubang bilah bambunya.

Ya mudah-mudahan saja dengan ikhtiar kami diatas bisa memperbaiki performance hasil periode kedua ini, amien.

Tuesday, June 23, 2009

Ibu Dirop

Selain ibu saya, saat ini ada wanita yang sangat berjasa dikehidupan saya. Dia adalah istri saya. Segitu banyak kerjaan yang sekarang digeluti, selain mengurus saya dan anak, yang kerjaannya sangat bejibun. Beliau juga diminta oleh Bu Kades Gunung Sindur selaku ketua tim penggerak PKK wilayah Desa Gunung Sindur untuk membantunya dalam program pengentasan buta huruf ibu-ibu di Gunung Sindur.

Saat ini kerjaannya bertambah satu lagi, menjadi Dirop AMAS FARM, Dirop adalah kapanjangan Direktur Operasional. Namanya Dirop, pasti kerjaannya adalah mengontrol, mengurus kegiatan operasional di kandang sehari-hari. Mulai dari Chick in sampai ayam panen, beliau yang urus dan atur. Padahal back groundnya sama sekali nggak ada hubungannya dengan ternak, unggas, beliau punya S1 Pendidikan Agama Islam lulusan ISID Gontor. Tapi katanya bertekad pengen serius di Broiler dan pengen tahu ilmu dan nimba pengalaman disini.
Kalau pengen tahu dan kenal lebih jauh ini dia fotonya.



Itu foto diambil diatas cukang awi, alias jembatan bambu penghubung keluar masuk ke kawasan kandang AMAS FARM. Dibawahnya mengalir sungai Cihowe, bermuara di sungai cisadane. Biasanya kalau sore-sore banyak anak-anak yang mandi dan main loncat-loncatan dari jembatan ini.


Kalau yang diatas, diambil pas lagi ngawasin operator kandang maksin. Ngawasinnya nggak serius, banyak ketawanya, itu aja lagi ketawa.

Oke deh, segitu dulu sekilas mengenai ibu Dirop, mudah-mudahan ibu Dirop tambah rajin dan semakin menguasai ilmu per broileran yah, biar usahanya tambah maju dan segala mimpinya tercapai di dunia dan akhirat, amien.

Monday, June 15, 2009

Performance Period 1

Alhamdulillah, periode 1 broiler AMAS Farm baru saja selesai, ayam dipanen terakhir hari jumat kemarin tanggal 12 June 2009. Walaupun selama proses pemeliharaan sangat mengakhawatirkan, karena kematian yang sangat tinggi sampai 13%, ternyata Allah masih memberikan keuntungan yang tidak sedikit. Mudah-mudahan periode berikutnya keuntungan bisa melebihi periode starter ini. Namanya juga starter, masih banyak trial dan error.
Kami masih banyak belajar dan hasil ini menjadi bahan evaluasi manajemen secara keseluruhan, baik manajemen kandang, litter, bio security, program kesehatan dan manajemen pemelihraan.

Dibawah ini data performance periode 1 AMAS FARM :




Sekarang kandang sedang dikosongkan, dan di desinfektan untuk membunuh semua bakteri yang kemungkinan masih ada sisa periode 1. Selain itu ada sedikit renovasi yang kami lakukan, yaitu menambah beberapa ventilasi kandang dibagian atas. Karena komentar semua orang yang masuk kandang, katanya kandang kami kepanasan dan bau. Oleh karena itu kami coba membuka beberapa bilah bambunya, dengan harapan udara segar bisa lebih banyak dan cepat keluar masuk kandang. Ke depannya kalau tetap masih jelek kondisi kandang, insya Allah akan menambah beberapa ceilling fan dan exhaust fan untuk mengatur keluar masuk udara kandang yang bau dengan udara segar dari luar kandang.

Thursday, June 11, 2009

Cara Praktis Menghasilkan Broiler Bobot Seragam

Tujuan memelihara broiler adalah mendapatkan produktivitas yang tinggi serta menghasilkan berat badan yang dikehendaki pasar. Untuk mencapainya, seorang peternak harus berupaya agar broiler yang dipelihara sebagian besar mempunyai berat badan yang ideal pada umur pasar. Dengan demikian perlu diciptakan broiler yang mempunyai berat badan yang seragam.

Sebagai contoh, kerugian yang akan dialami oleh peternak jika berat badan broiler sangat bervariasi antara lain adalah produksi broiler setiap kandangnya menjadi berkurang, sementara biaya produksinya tetap. Hal ini tentu saja akan memperkecil keuntungan yang diperolehnya. Bervariasinya berat badan ini akan menghasilkan bervariasinya berat karkas atau daging yang diproduksi. Selain itu, konsumen cukup selektif dalam memilih karkas broiler. Mereka menyukai broiler/karkas broiler dengan berat tertentu. Oleh karena itu, bervariasinya berat badan akan berakibat tertundanya pemasaran yang berarti meningkatnya biaya produksi, atau lebih celakanya terpaksa dijual dengan murah.

Dibawah ini diberikan petunjuk praktis cara-cara membuat broiler seragam.

Memelihara betina atau jantan saja
Secara umum berat badan broiler jantan dan betina berbeda. Oleh karena itu, memelihara broiler secara terpisah sangat dianjurkan untuk menciptakan keseragaman. Namun, hal ini tampaknya sulit dilaksanakan mengingat industri bibit saat ini menjualnya secara mixed.

Membeli DOC yang seragam
Jika memungkinkan, peternak hendaknya membeli DOC yang berat badannya seragam. Hal ini tentu saja memerlukan kerja sama dengan industri bibit, dimana industri bibit selalu menyediakan bibit yang relatif seragam.
DOC segera diberi minum

Setelah perjalanan jauh yang ditempuh DOC, maka segera setelah sampai dikandang, DOC diberi air minum elektrolit dan energi. Pemberian air minum dilakukan untuk mencegah kehilangan air tubuh, sehingga kehilangan berat badan dapat dicegah. Pemberian energi, elektrolit dan vitamin juga dilakukan untuk mengganti elektrolit yang hilang, sedangkan energi yang diberikan sebagai sumber tenaga. Jika hal ini dilakukan, maka kehilangan berat badan dapat dicegah dan DOC mempunyai kesehatan yang optimal. Untuk memungkinkan semua DOC minum, maka segera setelah tiba, setiap DOC dituntun untuk minum, dan tambahkan jumlah air minum normal sebesar 50-100% selama 4-5 jam. Pakan dapat diberikan setelah periode ini.
Jika DOC terlambat minum air dalam waktu beberapa hari dapat terlihat Ketidakseragaman.

Jumlah tempat pakan dan minum
Jumlah tempat pakan dan tempat air minum yang terlalu sedikit akan membuat ternak tidak mendapat makan dan minum secara merata. Ketidakmerataan ini dapat menyebabkan ketidakseragaman berat pasar. Hal ini tentu saja dapat menurunkan produksi ayam per kandangnya, yang berakibat langsung menurunkan keuntungan yang diperoleh peternak.
Biasanya peternak memberi tempat pakan sebanyak 20 buah untuk 1000 ekor. Hal ini tentunya untuk 1 tempat pakan diperuntukkan bagi 50 ekor ayam dewasa. Padahal kapasitas satu tempat pakan hanya berkisar antara 12-17 ekor. Oleh karena itu tidak mengherankan jika terjadi variasi berat badan yang sangat lebar, yang artinya rendahnya keseragaman. Demikian pula kebutuhan tempat air minum, dapat menyebabkan ayam tidak minum secara serempak. Oleh karena itu untuk 1000 ekor ayam dewasa, membutuhkan 60 buah tempat minum.

Pakan/ransum
Pakan yang dicampur secara tidak merata dapat menyebabkan ketidakseragaman berat pasar ayam. Hal ini dikarenakan ayam tidak menerima zat gizi yang merata. Dengan kata lain, mungkin terdapat ayam yang menderita zat gizi yang berlebihan dan adapula yang kekurangan. Bentuk butiran yang terlalu besar dengan bahan pakan lainnya, karena ayam cenderung memilih butiran yang besar.
Untuk menghindari hal ini, maka pakan-pakan dibuat pelet. Dengan pelet ayam mau tidak mau akan memakan pakan tersebut tanpa bisa memilih.

Suhu kandang
Telah diketahui suhu bahwa suhu lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan ayam. Pada saat anak ayam masih memerlukan panas tambahan, maka seyogyanya ayam mendapat panas tambahan yang merata. Untuk itu, indukan harus diberikan cukup. Sebagai contoh anak ayam mendapat panas berlebihan, akan dapat menurunkan nafsu makan yang berarti anak ayam kurang mendapat gizi yang cukup. Suhu yang terlalu panas akan mengganggu proses metabolisme dalam tubuh. Demikian pula jika anak ayam kurang nyaman, dapat mengganggu proses metabolisme yang dapat menimbulkan abnormalitas.
Demikian pula jika salah letak posisi kandang, misalnya sebagian kandang yang lain terlindung dengan sinar matahari, hal ini tentunya menyebabkan perbedaan suhu dan kelembaban kurang. Hal ini menyebabkan ketidakseragaman berat badan.

Kepadatan kandang
Kepadatan kandang dapat mempengaruhi keseragaman berat badan. Kandang yang terlalu padat menyebabkan ayam tidak mendapatkan pakan dan minum secara serentak. Selain itu, kandang yang terlalu dapat menimbulkan kanibalisme dan kebutuhan zat gizi tertentu meningkat. Ketidakseragaman ini dapat menimbulkan prilaku dominasi pada sekelompok ayam.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai dengan 14 ekor/m2, masih cukup baik. Jadi, untuk 1000 ekor broiler memerlukan kandang dengan ukuran 6 x 12 meter.

Penyakit dan abnormalitas
Kelainan metabolik seperti ascite, defisiensi dan kelebihan zat gizi, abnormalitas kaki serta penyakit infeksi dapat menimbulkan ketidakseragaman. Sebagai contoh, ayam yang mengalami kelainan kaki, menyebabkan ia sulit untuk mendapatkan makan dan minum. Hal ini mengakibatkan sebagian ayam kekurangan zat gizi, sehingga pertumbuhan terhambat.
Secara umum ayam yang terkena penyakit atau kelainan metabolisme turun nafsu makannya. Selain itu terjadi gangguan metabolisme yang menyebabkan ketidakefisienan penggunaan pakan yang dapat menghambat pertumbuhan.
Variasi dalam perlakuan terhadap individu Cara memperlakukan individu juga dapat menghasilkan berat badan yang bervariasi. Ketika kita menangani ribuan ayam untuk vaksinasi, potong paruh dan pindah tempat, adalah sangat sulit untuk memperlakukan setiap ayam sama. Kita harus secara terus menerus memonitor para pegawai dan peralatan untuk meyakinkan bahwa metode kita diterapkan secara seragam bagi setiap ayam.

Pencahayaan
Pencayahaan secara alami memegang peranan penting terhadap keseragaman. Intensitas dan panjang matahari bervariasi dari hari ke hari karena musim, posisi matahari dan lekukan bumi. Panjang hari secara normal berkisar antara 15-30 menit sebelum matahari terbit sampai dengan 15-30 menit setelah matahari tenggelam.selama periode 15030 menit senjakala ini panjang gelombang 400-700 milimikron. Beberapa ayam akan mencari cara untuk mendapatkan tempat pakan dan makan ketika intensitas cahaya kurang dari 0,25 ft/candle (atau kurang dari 400 milimikron). Juga kondisi berawan, debu, air dalam udara dan faktor lain juga menurunkan panjang gelombang. Jadi jumlah stimulasi cahaya terhadap glandula pituitari mungkin berbeda pada ayam yang berbeda dan kandang yang berbeda. Hal ini menyebabkan sebagian ayam mencapai dewasa kelamin lebih awal.
Untuk mengatasi masalah ini, intensitas cahaya dapat disuplementasi secara buatan, jika cahaya yang tersedia secara alami menurun selama periode ”reading”, sehingga semua kandang memperoleh stimulasi yang sama untuk memperbaiki keseragaman.

Sistem pemberian pakan
Sistem pemberian pakan dapat mempengaruhi keseragaman. Pembatasan pakan di awal pertumbuhan yang salah dapat menyebabkan ketidakseragaman berat badan, tetapi sistem yang benar akan menghasilkan berat badan broiler yang lebih seragam.
Pemberian pakan harus dimulai 30 menit setelah matahari terbit untuk memberikan semua ayam kesempatan untuk makan pada waktu yang sama. Program a-skip-a-day akan membuat pakan lebih tersedia pada setiap waktu makan dan memberi semua ayam kesempatan untuk makan. Jika pakan bervariasi dalam ukuran juga akan menyebabkan ”selective-feeding” yang menyebabkan sebagian ayam kelebihan lemak. Untuk itu, keseragaman bentuk dan ukuran pakan harus diperhatikan.
Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penyebab ketidakseragaman berat badan pada broiler dapat diatasi oleh peternak. Pemeliharaan yang kurang baik akan menyebabkan ketidakseragaman yang kemudian dapat merugikan bagi peternak.

Urip Santoso Ph.D., Dosen Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. POULTRY INDONESIA.

Mengkhawatirkan...

Periode starter kandang AMAS performans nya sangat mengkhawatirkan. Betapa tidak, sampai hari ke 28, total kematian sudah mencapai 10% lebih. Setiap hari saya berdoa semoga saja hasil akhirnya masih bisa untung. Soalnya saya memikirkan uang investor yang ditanam disitu. Kalau uang saya sendiri sih nggak terlalu jadi pikiran. Ini setiap hari dan malam yang dipikirkan pasti kondisi kandang dan ayam.

Total ayam pas saat chick in ada 4058 laporan terakhir kematian udah 460 ekor. Saat umur 26 hari, sebagian ayam sudah diangkat oleh para tengkulak, hasilnya rata-rata bobot ayam hidup sekitar 0.77Kg (7.7 ons ). Sekarang sisa ayam di kandang diperkirakan masih sekitar 1900 ekoran. Dari 1900 ekor tersebut saya perhatikan besaran ayam tidak sama, ada yang gede aja dan tidak sedikit yang kerdil, bahkan ada yang masih seperti DOC aja tampilannya, Ayam-ayam kerdil ini kemarin sudah dipisahkan total ada 115 ekor. Sisa ayam yang sekarang masih ada setelah disimulasikan, akan mendapat keuntungan kalau rata-rata bobot ayam 0.8Kg. Ya mudah-mudahan aja pas panen mencapai bobot segitu, biar pertanggung jawaban ke investornya enak. Soalnya ini baru periode starter, lain halnya kalau di periode tengah-tengah. Mosok baru ikutan invest udah rugi aja, gimana kedepannya nanti? takutnya pikiran investor kayak gitu.

Dari komentar tengkulak dan beberapa anak buahnya, katanya kandang ayam saya kurang bagus. Terlalu panas didalam, khususnya kandang bagian barat yang dindingnya tertutup bilah bambu semua. Soalnya kandang saya ada 2 bagian berbentuk L, bagian barat tadinya peruntukan DOC, makanya ditutup bilah bambu semua, sementara bagian timur setengah bambu setengah kawat. Bisa jadi komentar ini ada benarnya, soalnya tingkat kematian ayam terjadi paling besar disebelah barat. Di sebelah barat 300 ekor lebih yang mati sementara disebelah timur 100 ekor.

Makanya kalau ayam sudah panen semua, rencananya selama periode menunggu sampai periode produksi berkutnya, kurang lebih 2 minggu, kandang akan di renovasi khususnya sebelah barat. Bilah bambu bagian bawah akan diganti dengan kawat. Dan bagian atas akan dijarangin. Selain itu jumlah tempat pakan dan minum akan diperbanyak, soalnya tingkat kekerdilan ayam lumayan tinggi. Diperkirakan karena jumlah tempat pakan dan minum kurang memadai, sehingga yang kerdil kurang bisa bersaing untuk mendapatkan makan, akibatnya kerdil terus sampai usia menjelang panen.

Mudah-mudahan dengan diperbaiki kandang, dan manajemen pemeliharaan nanti akan memperbaiki performans hasil panen di periode berikutnya. Amiin.

Begitulah sedikit keluh kesah saya di periode starter ini. Ya namanya juga usaha, pasti ada resikonya. Hitung-hitung proses learning by doing, kan ada pepatah yang mengatakan pengalaman adalah guru yang paling baik. Anggap ini proses pembentukan pondasi untuk bangunan usaha AMAS FARM yang insya Allah bisa jadi lebih besar dari sekarang. Kalau pondasinya tidak kuat, nanti kena angin sedikit bisa roboh.